Balikpapan, 17-19 September 2024 – Kepala Sekolah SD Nasional KPS Balikpapan berpartisipasi dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Peningkatan Kapasitas Modul Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan yang berlangsung di Atria Hotel, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini diikuti oleh 127 peserta dari seluruh Indonesia, dengan SD Nasional KPS Balikpapan menjadi perwakilan satu-satunya untuk jenjang SD dari Kalimantan Timur.
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para fasilitator dalam menangani isu-isu kekerasan di lingkungan sekolah. Modul yang dipelajari mencakup pendekatan strategis dalam pencegahan kekerasan, penanganan kasus, serta peningkatan kesadaran tentang pentingnya lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik.
Kepala Sekolah SD Nasional KPS Balikpapan mengungkapkan bahwa keikutsertaan dalam kegiatan ini adalah langkah penting dalam upaya memperkuat kebijakan sekolah ramah anak dan mendorong terciptanya lingkungan pendidikan yang bebas dari kekerasan. Dengan mendapatkan pelatihan ini, pihak sekolah dapat mengimplementasikan strategi yang lebih baik dalam menangani dan mencegah kekerasan di sekolah.
“Kami berharap hasil dari Bimtek ini dapat langsung diterapkan di SD Nasional KPS Balikpapan dan juga dibagikan kepada sekolah-sekolah lain di Kalimantan Timur, guna bersama-sama mewujudkan satuan pendidikan yang aman, nyaman, dan inklusif,” ujar Kepala Sekolah SD Nasional KPS Balikpapan.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan ini merupakan bagian dari program nasional untuk memperkuat peran pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, satuan pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk SD Nasional KPS Balikpapan, dapat menjadi garda terdepan dalam menangani dan mencegah kekerasan di sekolah.
Acara ini ditutup dengan pemberian sertifikat kepada seluruh peserta sebagai pengakuan atas keterlibatan dan komitmen mereka dalam upaya meningkatkan kapasitas penanganan kekerasan di satuan pendidikan
